Rabu, 31 Desember 2008

kebiadaban israel dan kebutaan PBB

Negara-negara Arab mengkritik Israel yang tidak mau bertanggung jawab atas pelanggaran-pelanggaran hak asasi manusia yang dilakukan rezim Zionis itu pada rakyat Palestina.
Dalam laporannya tentang penegakkan hak asasi manusia pada Dewan Keamanan PBB hari Kamis kemarin, Israel sama sekali tidak menyebutkan tanggung jawabnya sebagai kekuatan penjajah yang menduduki wilayah Palestina.

Utusan Israel untuk PBB Aharon Leshno-Yaar hanya mengungkapkan apa yang disebutnya sebagai "kemajuan penegakkan HAM" yang dilakukan pemerintahnya. Israel mengklaim sudah lebih memperhatikan hak-hak orang cacat, tidak memberlakukan lagi hukuman fisik di sekolah-sekolah dan lebih toleran terhadap keberagaman seksual. Namun utusan Israel itu sama sekali tidak menyinggung perlakuan kejam dan diskriminatif pemerintahnya terhadap rakyat Palestina yang sudah berlangsung selama hampir empat dekade.

Sikap Israel itu menuai kecaman dari sejumlah negara Arab dalam sidang Dewan Keamanan PBB yang berlangsung Kamis kemarin. Utusan Suriah menyebut laporan Israel sebagai sebuah ironi bagi sebuah rezim Zionis yang mengklaim dirinya sebagai "oasis demokrasi."
Perwakilan dari Palestina menayatakan "terheran-heran" dengan laporan Zionis Israel yang mengabaikan penjajahan dan penindasannya terhadap bangsa Palestina, yang jelas-jelas melanggar hak asasi manusia.

Mesir menyebut Israel "memilih untuk lari dari tanggung jawab" dan menyerukan Israel agar segera mengakhiri blokadenya di Jalur Gaza.

Dalam sidang Dewan Keamanan PBB kemarin, negara-negara Eropa Barat juga mengecam kebijakan-kebijakan Israel terhadap bangsa Palestina. Prancis mengungkapkan keprihatinannya atas "aturan dan hukum" Israel yang hanya menguntungkan para pemukim Yahudi, terutama mengenai hak atas pemilikan tanah. Negara itu mendesak Israel untuk menandatangani dan meratifikasi konvensi internasional tentang penghilangan orang secara paksa dan meminta Israel membuat hukum yang sesuai dengan konvensi PBB, terutama konvensi PBB tentang anti penyiksaan.

Setiap tahun, negara-negara anggota PBB harus menyampaikan laporan tentang kondisi penegakkan HAM di negaranya masing-masing pada Dewan HAM PBB. Dan setiap tahun pula Israel selalu menjadi langganan kecaman dari seluruh anggota PBB karena pelanggaran-pelanggaran HAM yang dilakukan rezim Zionis itu terhadap bangsa Palestina. Namun PBB tidak pernah berani memberikan sanksi keras pada rezim Zionis itu

Selasa, 30 Desember 2008

Ceramah Soal Islam:Dhani “Dewa” Dikagumi Jenderal Amerika

Pentolan Dewa, Ahmad Dhani ternyata tak hanya piawai mencipta lagu. Suami Maia 'Ratu' itu juga mampu berorasi seperti idolanya Soekarno. Orasi Dhani soal Islam di sebuah simposium di Amerika diminati Jenderal-jendeal negeri Paman Sam.“Saya adalah satu-satunya speaker yangmendapat standing ovation dari jenderal-jenderal yang hadir di sana," ujar Dhani berbangga diri saat dihubuni koresponden detikhot di Washington DC, Endang Isnaini Saptorini, di sela-sela kesibukannya berbuka puasa di New York, Jum'at (6/10/2006).“Tahu nggak kenapa? Karena saya ngomong sesuatu yang tidak ada di bukku. Mereka semua adalah intelektual yang belajar dari buku... apa yang saya sampaikan sebgian besar tidak ada di buku... itu yang membuat saya berbeda dari speaker yang lain," lanjut Dhani lagi-lagi mengungkapkan kebanggaannya.

Pelantun 'Sedang Ingin Bercinta' itu tak bisa menyembunyikan kegembiraannya. 'Pokoknya saya banggalah sebagai orang Indonesia jadi bintang pada simposium itu. Saya merasa seperti Soekarno waktu podato di depan Congress, ' imbuhnya.Memenuhi undangan dari Admiral Timothy J. Keating, USN, Commander, NORAD/USNORTHCOM (North American Aerospace Defense Command/U.S. Northern Command), Dhani berbicara mengenai pentinnya pemerintah Amerika mengenal lebih jauh tentang Islam dan radikalisme Islam. Ia juga mengajak peserta simposium untuk mengenal lebih jauh sufisme, sebuah aliran Islam yang lebih mengedepankan harmonisasi manusia dan Tuhan.“Selama ini Jenderal-jenderal Amerika mendapat informasi yang salah tentang Islam, bahkan ada Jenderal yang marah-marah kepada pemerintah AS. karena tidak pernah ada yang memberikan informasi tentang sufisme," paparnya.Ahmad Dhani hadir danmenjadi pembicara mewakili LibForAll Foundation, kelompok Islam progresif yang didirikan Gus Dur. Misi utama Dhani hadir dalam simposium itu agar tidak ada lagi

kesalahpahaman antara orang Islam Indonesia yang menganggap Amerika membenci Islam dan orang Amerika yang tidak mengerti Islam sesungguhnya.“Sebenarnya akan terjadi hubungan yang harmonis bila kedua belah pihak saling mengenal, karena di USA, Islam sangat dihargai sebagai agama yang besar. Hanya USA tidak setuju menganggap ideologinya yang paling benar," tandas Dhani.Departemen Keamanan Dalam Negeri Amerika Serikat tertarik kepada cara Dewa melakukan promosi toleransi seperti yang dilakukan dalam lirik 'Laskar CInta.' Dalam lirik lagu tersebut Dewa berani memasukkan ayat al-Qur'an yang melarang umat untuk memaksakan kehendaknya dan berlaku otoriter terhadap umat yang lain.Tahun 2007, dijelaskan Dhani, rencananya Dewa akan merilis Laskar CInta dalam berbagai bahasa, termasuk bahasa Arab, India, Swahili, Bengali, dan Inggris.[](eny/eny)

di ambil dari : http://www.libforall.org/news-Detik-October06.html

FATWA ALIM BESAR SYAIKH UBAID bin ABDILLAH AL JABIRY TENTANG KEMATIAN AMROZI

fatwa alim besar kota madinah,syaikh "ubaid bin abdillah al-jabiry

soal:
syaikh yang mulia,beberapa hari lalu telah di jalankan hukuman esekusi terhadap orang orang yang melakukan peledakan di kota bali,indonesia.enam tahun silam.telah terjadi fitnah setelahnya terhadap banyak manusia,dimana penguburan jenazah mereka di hadiri oleh sejumlah manusia yang sangat banyak.mereka memastikan setelah esekusi,wewangian harum tercium dari jenazah mereka dan selainnya.mereka mengatakan pula bahwa itu adalah tanda mati syahid,dan perbedaan antara hak dan batil pada hari penguburan jenazah.apakah ada nasihat bagi kaum muslimin secara umum di negeri kami (indonesia)?wajazakumulahukhairan.
JAWAB

bismillahirrahmanirrahim ,
bukanla h suatu hal yang aneh pada kalangan awam dan mereka yang tidak memiliki pemahaman terhadap As-sunnah akan terjadi pada mereka seperti yang tersebut dalam perntanyaan,saat mereka seperti yang tersebut dalam pertanyaan,saat mereka mengiringi jenazah (para pelaku pengeboman) yang di esekusi oleh pemerintah indonesia.orang orang tersebut di esekusi,lantaran perbuatan mereka menghilangkan harta benda dan nyawa,(dan ini) adalah perbuatan kaum khawarij yang mengkafirkan kaum muslimin karena dosa,baik di lakukan oleh pemerintah maupun rakyat.siapapun memahami As-sunnah,maka ia akan mengetahui bahwa esekusi yang di lakukan oleh pemerintah terhadap mereka adalah perkara yang sangat tepat dari kebenaran semata.siapa yang mengetahui sejarah kaum khawarij semenjak masa sahabat dan sepanjang perguliran masa ke masa,maka akan nampak baginya bahwa apa yang telah di lakukan oleh orang orang yang di esekusi itu adalah perbuatan khuruj (pembangkangan kudeta) terhadap pemerintah muslim dan pelanggaran terhapa pelbagai kehormatan,berupa nyawa yang terjaga dan harta bahkan perbuatan kaum khawarij pada hari ini adalah bentuk dari perbuatan bathiniyah.di antara perbuatan kaum bathiniyah adalah,beberapa masa yang lalu mereka menduduki baitul haram dan menumpahkan darah darah yang terjaga serta mengambil hajar aswad,sehingga menghilangkan dari kaum muslimin sekian lama,sebab mereka membawanya ke baghdad atau tempat lain -sebagaimana yang di beritakan.berikut ini adalah nasihat dariku kepada saudara saudaraku dan anak anakku,yaitu kaum muslimin di indonesia semoga ALLAH menjaga negara mereka dan negara kami dari setiap keburukan dam kejelekan dalam dua hal.
pertamatentang keterangan yang di tunjukan oleh hadist hadist yang mutawatir dari nabi shallahu alaihi wa sallam tentang celaan terhadap kaum khawarij sepanjang masa,abad dan tahun-- selama lamanya serta cercaan dan kemurkaan atas mereka.beliau mengelari mereka bahwa" mereka adalah anjing anjing neraka","mereka adalah orang orang bodoh yang baru tumbuh"dan"mereka berbicara dari ucapan manusia terbaik,akan tetapi mereka keluar dari islam seperti tembusnya anak panah dari buruannya.rosullullah shallahu alaihi wa salam (juga) memerintahkan untuk membunuh dan memerangi mereka.beliau bersabda:"mereka seburuk buruknya mahkluk dan paling buruk tabiatnya","mayat mereka adalah seburuk buruk mayat di kolong langit","berbahagialah orang yang membunuh mereka dan di bunuh mereka","kalau aku dapati mereka,niscaya aku akan binasakan mereka seperti binasanya kaum'Ad dan Iram.beliau shallahu alaihi wa sallam bersabda,"saat terjadinya perpecahan di antara muslimin,akan keluarlah di antara mereka mariqah (orang keluar dari ketaatan atau keluar dari islam) yang akan di perangi oleh kelompok yang paling dekat dengan kebenaran,kemudian kelompok yang berada di atas kebenaran tersebut dapat membasmi mereka.benarlah sabda beliau ini:penduduk nahrawan di irak melakukan pemberontakan terhadap pemerintahan " ALI radhiallahu anhu perang terhadap mereka saat itu di bawah pimpinan"ALI radhillahu anhu bersama para tokoh islam dari kalangan sahabat dan tabiin."Ali dan sahabat radhiallahu anhum (berada di atas) kebenaran dalam memerangi kaum khawarij,sebagaimana faksinya lebih dekat kepada kebenaran dari faksi mu'awiyah dan para sahabat radhiallahu anhum.keduawajib atas setiap muslim membenci kaum khawarij,dan membantu pihak berwajib untuk membongkar kedok mereka.sebab,menutupi dan tidak menunjukan markas dan (kamp) konsentrasi mereka adalah membantu mereka adalah membantu mereka dalam dosa dan permusuhan.tidak bisa terlepas tanggung jawab seorang muslim yang mengetahui rencana dari perencanaan yang membahayakan ahlul islam berupa pembunuhan jiwa,baik yang terjaga dengan islam karena sebagai pemeluknya,atau terjaga dalam perjanjian,yang kami maksud dengan terjaga dengan islam dan perjanjian adalah kaum kuffar yang tinggal di tengah tengah kaum muslimin,baik sebagai pekerja atas penduduk.mereka mendapatkan perlindungan,perjanjian dan keamanan dari keamanan dari pemerintah yang muslim.
jangan bersimpati kepada mereka dengan melakukan demontrasi,keluar ke jalan jalan (membentuk) konsentrasi massa,atau penghujjatan di media massa,baik koran,radio televisi atau selainya.tidak ada yang mengelari mereka dengan syuhada (orang yang mati syahid),kecuali dua jenis manusia.pertamaorang bodoh yang tidak memiliki pemahaman terhadap As-sunnah yang dapat membedakan antara petunjuk dan kesesatan,antara hak dan batil,dan antara sunnah dan bid'ah.keduapengekor hawa nafsu dan orang orang sesat yang menyimpang dari As-sunnah.mereka melakukan demontrasi,penghujatan,konsentrasi massa,dan memuji kaum khawarij yang menyimpang tersebut.di antara upaya mereka untuk memuji mereka adalah menyebutkan karamah-sebagaimana tersebut dalam pertanyaan-itu termasuk kedustaan,kebohongan bahan tertawaan manusia,anjuran terhadapa bid'ah,menyebarkan kesesatan,membungkam As-sunnah dan mengangkat bid'ah serta membantu para pelakunya.mereka tidak di terima persaksiannya sebab mereka adalah musuh ahlu sunnah.di antara prinsip dasar dan pokok orang orang tersebut adalah bolehnya berdusta dalam membela mereka dan membantu penyebaran kebathilan mereka.Hati hati dan berhati hati,wahai kaum muslimin dan muslimah,saudara dan saudari kami serta anak anak kami di indonesia,untuk tidak tertipu dengan mereka.saya nasehatkan pula kepada ahlu ilmi di negeri kalian untuk segera menyingkap kesesatan ini dan membantahnya dengan ilmu yang di bangun di atas Al-Quran dan As-sunnah.inilah yang dapat di sampaikan sebagai jawaban dan pertanyaan yang datang kepada kami dalam majalah An-nashihah yang terbit di makassar sulawesi(selatan) di indonesia-semoga Allah menjaga negeri ini dan seluruh negeri kaum muslimin dan setiap keburukan dan kejelekan-juga aku memohon kepada-Nya jalla wa ala agar menyatukan para pemimpin dengan rakyatnya di atas apa yang di ridhai-Nya terhadapa hamba-Nya dari keislaman dan As-sunnah.
'ubaid bin 'abdillah bin sulaimanmantan dosen universitas madinah
pada malam selasa,20 Dzulqa'dah 1429 H bertepatan dengan malam 18 november 2008


(maaf ga ada link na coz mei dapat dari bilbo di fs........)

ROY SURYO...OH ROY SURYO......

Fact sheets about Roy Suryo:

(1). Dia BUKAN dosen UGM, yang benar adalah pengajar tamu di Program D-3
Komunikasi UGM, mengajar fotografi (itu pun saya duga hanya bbrp semester
saja, skrg saya cek ke sana sdh tidak dipasang ngajar lagi). Terminologi
dosen tamu ini sangat umum di UGM, terutama di program D-3.

(2). Status kepegawaian KRMTRSN adalah PND/dosen di Institut Seni Indonesia
Jurusan Seni Media Rekam, para koleganya di sana sudah menganggap dia "tidak
ada" karena dia sangat tidak aktif di ISI. Bahkan dalam banyak publikasi ia
seakan-akan "menyembunyikan" statusnya sebagai dosen ISI.

(3). Ia sempat sekolah di Program S-2 Fakultas Kedokteran UGM (kalau tidak
salah program ... Promosi Kesehatan). Tidak pernah menyelesaikan studi S-2
ini. Ia masuk ke S-2 FK UGM hanya gara-gara sang ayah yang dosen di FK UGM.
Tidak lebih.

(4). Sewaktu orang rame-ramenya menyoal masalah Y2K dulu, ia diminta oleh
Bank BPD DIY untuk membenahi TI di sana, hasilnya nol-besar. Ternyata ia
hanya bisa berkomentar di media, tetapi ketika diminta untuk terjun langsung
secara praktek di lapangan hasilnya nol besar.

(5). Bila sedang menjadi pembicara seminar, dia paling sering minta soft
copy kepada pembicara lain, hingga suatu saat dia mencomotnya untuk "dijual"
ke seminar yang lain. Untuk itu, kepada para pakar yang kebetulan satu sesi
dengan dia, jangan sekali-sekali memberikan soft copy materi presentasi Anda
kepada dia, kalau tidak mau kecolongan.

(6). Di komunitas fotografer amatir Jogja (HISFA) ia sudah tidak dianggap
lagi, bahkan sudah terlalu sering diumpat para anggotanya hanya gara-gara
ucapannya di media yang sering kebablasan.

(7). Teman-teman sering menggunjingkan dia sebagai orang yang "menyibukkan
diri", ia orang yang sangat hiperaktif mengirim press release, maklumlah
karena tidak ada kesibukan lain. Katanya: bagi Roy membuat press release
yang sensasional lebih mudah daripada membuat anak, hehehehe. Ia sudah
menikah hampir 10 tahun, belum punya anak juga, hehehehe.

(1). Selama ini ia selalu bilang "sedang dalam proses mengaktifkan kembali
account email [EMAIL PROTECTED]". Saya berani taruhan, sampai kapan pun account
email itu tidak pernah bisa aktif lagi. Kira2 tahun 1991-an, Tim IT PAU UGM
membangun PUSKOM UGM. Waktu itu orang yang melek internet masih sangat
terbatas, maka dicarilah mahasiswa atau alumni yang punya perhatian besar
memajukan internet di UGM (saya ingat persis waktu itu masih era Trumpet
Winshock, dan software2 kuno yang lain). Salah satu yang diundang adalah
KRMTRS itu. Waktu itu para aktivis diberikan account email dengan domain
ugm.ac.id. Nah, karena itu orang yang memiliki account ugm.ac.id tidak identik
dengan "orang dalam" di UGM. Siapapun (asal aktivis) waktu itu bisa dibikinkan.
Beberapa waktu kemudian, setelah Puskom UGM dikepalai oleh Dr. Ahmad
Djunaidi, beliau mengambil kebijakan bahwa hanya "orang dalam" saja yang berhak
menggunakan email ugm.ac.id., selain itu, bagi orang yang unit kerjanya di ugm
sudah punya sub domain, maka account harus menyesuaikan. Akibat dari policy
ini sangat jelas, bahwa orang-orang di luar UGM tidak lagi diperbolehkan
menggunakan alamat email UGM, terang saja pembersihan inilah yang
menggusur KRMTRS dari accountugm.ac.id. Kata PakDjunaidi, selama itu
sudah diindikasikan penggunaan email UGM yang tidak tepat, di mana
banyak terjadi penyalahgunaan,
maka dilakukan penertiban. UGM sering mendapat komplain, pertanyaan,
klarifikasi,
atau apapun tentang seseorang yang menggunakan nama besar UGM untuk tujuan2
tertentu.

(2). KRMTRS memang pernah mendaftarkan diri untuk menjadi dosen Fisipol UGM.
Kejadian ini kira-kira tahun 1991. Waktu itu Rektor UGM adalah Prof. Moch.
Adnan, dan Dekan Fisipol (kalau tidak salah) masih Prof. Ichlasul Amal.
Menurut teman-teman saya di Fisipol, salah satu kegagalan KRMTRS adalah
karena indeks prestasi (IP) yang tidak memenuhi syarat untuk jadi dosen UGM,
hehehehe. Ini faktual !! Dalam rangka memenuhi keinginan menjadi PNS, maka
mendaftarlah ia menjadi PNS di ISI yang waktu itu baru saja membuka program
studi Seni Media Rekam. Masuklah ia ke sana.

Diteruskan dari :
http://www.mail-archive.com/id-gmail@googlegroups.com/msg86648.html

Rocker Muslim Ini Menyampaikan Dakwah Toleransi Melalui Hentakan Drum

Rocker Muslim Ini Menyampaikan Dakwah Toleransi Melalui Hentakan Drum
Oleh Mary Kissel
15 Agustus 2006Jakarta,
Indonesia

"Mengapa saya memilih beat Arab? Karena Muslim pikir ia lagu Muslim. Itu bukan! Itu lagu universal."
Demikian jelas Dhani yang bergaya rambut-poni, berawajah imut, pendiri salah satu band rock ‘n’ roll paling populer di Indonesia, Dewa, pada suatu sore baru-baru ini di sini. Sambil meluncurkan sebuah lagu yang mengejutkan dari album terakhir grup itu, "Republik Cinta," Dhani menjelaskan bagaimana keyakinannya, tasawuf — suatu bentuk Islam mistik, toleran — mengilhami musiknya. Di balik penampilan-penampilannya, Dhani, yang seperti kebanyakan orang Indonesia hanya disebut dengan satu nama, adalah mahabintang rock yang sangat berbeda. Dia sedang mempromosikan Islam moderat — secara vokal — di sebuah negeri sangat penting dalam perang melawan teror.
Merebah ke sandaran kursi minivannya saat Dhani melepas lelah begitu saja, saya berusaha menuliskan kata-katanya dengan cepat, bersusah payah mendengarkan saat hentakan bass membentur kursi. "Wahai jiwa yang tenang!" ("O serene soul!"), menyentak pembukaan riff dari lagu pertama, "Laskar Cinta," dengan sebuah hentakan hiruk-pikuk drum mengiringinya. Judul lagu itu di Indonesia, "Laskar Cinta," merupakan sebuah permainan pada "Laskar Jihad" ("Warriors of Holy War"), kelompok teroris yang terkait dengan al-Qaeda, tumbuh di Indonesia. Tapi lagu itu tidak jauh berbeda dari apa yang mereka dakwahkan; Dhani menyanyikan kebebasan religius, menjalin rujukan ayat-ayat al-Qurani yang bisa dengan mudah dikenali oleh para pendengar utama Dhani di Indonesia, negeri Muslim terbesar dunia, dan tetangga Malaysia.
Itu merupakan strategi yang disadari sepenuhnya; orang yang sinis bahkan bisa salah paham dan menilainya sebagai permainan pasar. Dhani menjelaskan bahwa dia menyajikan pesan toleransi dan damai di samping hentakan musik rock Barat, kuat dan berjingkrak, diselang-seling dengan ritme Arab. Tipe-tipe Barat-minded dan bahkan Muslim yang sudah mengalami radikalisasi membeli albumnya — dan, satu harapan, visi tolerannya, juga. Sejauh ini, cukup bagus: Album baru grup itu terjual satu juta kopi di pasar legal di Indonesia saja; perkiraan versi bajakannya terjual tiga atau empat kali jumlah aslinya. Lagu single album tersebut baru-baru ini menempati tangga no.1 di Indonesia selama tiga minggu, berlangsung sejak akhir Desember hingga Januari, dan videonya bertengger di puncak tangga sepuluh terbaik MTV. EMI berencana segera merilis versi berbahasa-Inggris musik Dewa ke pasar-pasar asing.
Itu sangat cerdas, dan sangat tepat; memang, beberapa track Dewa bisa dengan mudah disalahpahami berasal dari sebuah band pop Saudi Arabia — yang salah seorang anggotanya telah mendengarkan Queen dan rock klasik saat kanak-kanak. Tapi ketika syair terakhir "Laskar Cinta" memenuhi mobil itu, ia menggemakan ayat suci ini: "Wahai umat manusia! Kami ciptakan kamu dari satu jiwa, laki-laki dan wanita, dan membuatmu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku, agar kamu bisa saling mengenal, dan tidak saling bermusuhan." Sebaris yang lebih mengesankan dibandingkan "Bohemian Rhapsody," dan dengan pasti bukan apa yang kelompok garis keras ajarkan kepada Dhani di sekolah mereka.
Dhani, 34, mungkin merupakan seorang yang menggoda orang lain demi perdamaian. Kakeknya telah berpartisipasi dalam gerakan gerilya Darul Islam, yang di antara anggotanya termasuk di antara pemimpin kelompok teroris yang merencanakan bom-bom Bali beberapa tahun yang lalu. Ayah Dhani, Eddy mengikuti jejak langkah kakeknya, terhitung menonjol dalam sebuah organisasi yang tunduk pada dakwah ajaran Wahhabi. Ibu Dhani kelahiran-Indonesia, Joyce, terbukti seorang yang mempengaruhi lebih moderat — dia seorang Katolik Roma yang masuk Islam ketika menikah. (Tapi "dia belajar Islam dariku, bukan dari ayahku," ucap Dhani dengan tenang.)
Ketika kanak-anak, Dhani mengikuti sekolah Wahhabi. (Wahhabisme, sekte Muslim terkemuka di negara-negara Arab seperti Saudi Arabia, mempromosikan ketundukan kaku; Tasawuf secara historis adalah dominan di Indonesia, di kalangan Muslim). Tapi pesan Wahhabi tidak bertahan dengan Dhani: Dalam usia belasan, anak muda itu memberontak keluar dari sekolah menengah dan memulai Dewa, juga pernah disebut Dewa 19, sebuah rujukan pada perubahan personal ketika anggota band itu berusia 19 tahun. Nama itu, sebuah akronim nama-nama para pendiri, yang secara ironik bermakna "Tuhan" dalam bahasa Sanskerta. Lagu-lagu yang menyenangkan dari grup itu segera populer; sekarang di Indonesia, Dhani adalah mahabintang setara dengan Bon Jovi atau Bono.
Namun pesan Dhani secara rasional lebih kuat — dan lebih bermakna — dibandingkan pesan lagu-lagu para rocker Barat. Sejak jatuhnya rejim otokratis Suharto pada tahun 1998 dan terbitnya demokrasi, dukungan untuk partai-partai politik garis keras di Indonesia sudah tumbuh. Sementara kelompok-kelompok seperti itu sama sekali tidak didukung oleh mayoritas, kebanyakan Jawa yang moderat, peristiwa-peristiwa terbaru — seperti seruan publik untuk menetapkan syari’ah, atau hukum Islam, proses pengadilan editor Playboy edisi Indonesia, dan demonstrasi-demonstrasi anti-Wahhabi yang berbahaya — menunjukkan pertumbuhan pengaruh Wahhabi di kepulauan itu, seperti menjamurnya pemakaian jilbab oleh para wanita di ibukota Jakarta.
Dhani telah merespon tidak hanya melalui musiknya, tapi dengan mengikuti sebuah kelompok religius moderat kecil — tapi sedang tumbuh — yang sedang mencoba mendidik rakyat Indonesia tentang bentuk-bentuk Islam toleran. Diorganisasi oleh LibForAll, sebuah yayasan kecil AS. yang berkedudukan di Winston-Salem, N.C., para anggotanya termasuk mantan presiden Indonesia Presiden Abdurrahman Wahid, seorang pemimpin besar sufi; Abdul Munir Mulkhan, seorang mantan anggota pengurus Muhammadiyah yang terkemuka, salah satu organisasi Muslim terbesar di dunia; dan Azyumardi Azra, seorang intelektual Islam yang berani, di antara yang lain.
Ada banyak resiko bagi orang-orang religius moderat yang vokal seperti orang-orang yang berafiliasi dengan LibForAll. Tahun lalu, setelah Dewa merilis sebuah album yang menampilkan kata untuk "Allah" dalam tulisan Arab pada cover albumnya, Dhani telah dicap sebagai murtad. Khawatir atas keselamatan istrinya, Maia, dan ketiga anaknya, Dhani memindahkan mereka ke sebuah hotel. Hanya ketika Abdurrahman Wahid melakukan konferensi pers yang mendukung bintang rock itu bahwa Dhani merasa cukup aman untuk membawa pulang keluarganya.
Dhani tampak tidak gentar dengan misinya. Ketika saya bertanya tentang itu, dia tertawa, menuturkan keyakinannya (anak-anaknya dinamai dengan nama-nama para wali sufi), dan menghidupkan tape stereo mobilnya.
Saat kami merayap karena kemacetan lalu lintas, salah seorang rekan Dhani mengingatkan saya bahwa Dhani bukanlah yang pertama punya panggilan ini. Dalam sebuah jaringan historis yang sama, penyelamat dan penasehat Dhani, Gus Dur, adalah seorang keturunan langsung Syeikh Siti Jenar, seorang wali sufi abad ke-16 yang juga menyebarkan dakwah toleransi di hadapan kelompok militan di Jawa. Dia telah dieksekusi karena keyakinannya, dan legenda menuturkan bahwa darahnya menyembur menjadi tulisan "Allah adalah indah!" di pasir saat dia wafat. Belakangan dia dimuliakan sebagai wali Allah yang sebenarnya. Dalam catatan untuk albumnya yang terakhir, Dhani berterima kasih kepada Syekh Lemah Abang ("Syeikh Tanah Merah") — sebuah rujukan kepada kota tempat Siti Jenar pernah tinggal.
Dhani tertawa lagi ketika saya bertanya apakah cerita kematian Siti Jenar memang benar, dan apakah dia dibandingkan dengan wali. Dia mengangguk, dan tersenyum. Dan kemudian dia menghidupkan musik lagi.[]Kissel adalah editor halaman editorial The Wall Street Journal Asia’.
URL untuk artikel ini:http://online.wsj.com/article/SB115559561301635520.html?mod=todays_us_personal_journal

ATAS NAMA CINTA

Atas Nama Cinta
Oleh Amanda Syarfuan


Seorang pemain yang kecil; seorang yang gandrung rock bergaya metro-goth; yang ketiga hanya berkelana ke dalam dunia pop rock; yang keempat sedang belajar teknik menulis-lagu; dan yang kelima adalah yang menyatukan mereka.
Atas nama cinta mereka bersatu -- dan cinta itu sendiri menjadi pinsip yang membimbing musik mereka.Tepatnya dua puluh tahun yang lalu, pada tahun 1986, empat anak sekolah dari SMA Negeri 6 Surabaya memutuskan membentuk sebuah rock band. Mereka menamai grupnya Dewa 19. Armad dengan mimpi-mimpi besar dan sebuah nama yang laden dengan signifikansi [catatan: Dewa berarti “tuhan” dalam bahasa Jawa dan Sanskerta], secara perlahan mereka maju, tanpa menyadari betapa keputusan mereka membentuk band akan mempengaruhi hidup mereka pada tahun-tahun yang akan datang.
Seperti beberapa band di masa lalu, Dewa 19 tidak bebas dari masalah, dari perubahan personel hingga gosip dan kesulitan-kesulitan hukum. Seperti bunyi ungkapan, ‘Jika sesuatu tidak membunuhmu, ia hanya akan membuatmu lebih kuat.’ Di sini pada tahun 2006, pataka Dewa 19 tetap tertanam kuat di puncak blantika musik Indonesia.Republik Cinta, album terbaru Dewa 19, baru dirilis oleh EMI Indonesia. Konon kontrak telah dibicarakan secara langsung dengan EMI Asia Tenggara, di Hong Kong. Keputusan Dewa membiarkan label kuno mereka didasarkan pada suatu keinginan untuk mengembangkan sayapnya secara internasional. “Saya tidak pernah mengatakan ‘Go international’, tetapi, ‘Go Asia!’ Going international terlalu tinggi bagi orang Indonesia seperti saya,” kata pemimpin Dewa 19 Ahmad Dhani, merendah.
Jika seorang artis bisa dikatakan menjadi favorit para jurnalis [Indonesia], artis itu adalah Ahmad Dhani. Di bawah penampilannya yang arogan, seseorang akan mengetahui rasa percaya diri yang kuat pada jawaban merendah Dhani pada pertanyaan-pertanyaan para jurnalis. Sikapnya juga memancarkan keyakinan dalam karya artistik baru yang dia sajikan pada publik. Sekalipun tergoda oleh pejualan yang fenomenal pasangan band yang baru dibentuk, Dhani mengaku tetap tidak tergoda dalam musiknya. Untuk mengilustrasikan hal ini, dia mengemukakan sebuah analogi menarik. “Misalnya, sebuah kursi yang dibuat oleh Da Vinci adalah seni, sementara yang dibuat oleh Ligna [sebuah merk furniture yang populer] adalah murni fungsional, bukan seni.
Musik yang fungsional bisa disebut hiburan,” kata dia. “Jika Dewa memilih membuat musik yang seperti furniture Da Vinci, maka ia tidak bisa dibandinkan dengan produk Ligna, yang penjualannya tentu lebih tinggi.” Kalimat terakhir ini dibenarkan oleh Dhani melalui telpon setelah wawancara, untuk memastikan tidak ada kesalahan dalam menafsirkan analoginya.“Sebenarnya, untuk meningkatkan permintaan bagi album baru ini, kami tergoda untuk membuatnya sedikit lebih 'jelek,' tapi kami tidak bisa! Karena karya yang luar biasa tidak bisa dibuat untuk menyesuaikan dengan permintaan pasar. Itulah Indonesia. Terkadang kami, juga, bisa tergoda untuk mendongkrak penjualan. Jika lirik pada Laskar Cinta [single utama pada album terbaru kedelapan Dewa, Republik Cinta] diubah menjadi, ‘Oh Nurlela!’ atau ‘Oh Gadis Manis!’, mungkin ketika itu akan ada permintaan pasar yang lebih besar pada lagu tersebut, karena ia akan lebh romantis, atau lucu, atau sesuai dengan selera pasar dibandingkan yang bisa ia lakukan,” kata dia, sambil mencontohkan nada lagu tersebut sepertu menggumam. [sebenarnya, segera setelah peluncurannya, Laskar Cinta menjadi lagu hit #1 di Indonesia, sementara video musiknya melesat ke tangga #1 program MTV Asia Ampuh. Lirik lagu itu diilhami oleh ayat-ayat al-Qur’an dan sabda Nabi Muhammad saw.] “Itulah godaan. Istriku bahkan menyarankan menggunakan lirik-lirik lain untuk mengejar penjualan."“Mengapa saya tidak mengubah lirik-lirik seperti yang dia sarankan? Karena saya punya missi mempromosikan kedamaian dan toleransi, dan bahwa lagu ini betul-betul sesuai dengan missi itu,” tambahnya. Mungkin banyak pendengar akan bingung ketika mereka mendengar judul lagu itu, Laskar Cinta, yang identik dengan judul album Dewa sebelumnya, yang ketujuh. Sekali lagi, Dhani mengaku itu dilakukan untuk menjadi sesuatu yang sama sekali tidak biasa, yang telah dilakukan oleh band favoritnya, Queen. Namun bahkan pada judul lagu itu, kebingungan juga bisa muncul dari fakta bahwa band itu kini merujuk pada penggunaan angka 19 setelah nama Dewanya. Sungguh sayang Dhani tidak menuturkan maksudnya dengan lebih jelas, taruhlah bahwa selalu ada sebuah makna, dan pesan, yang signifikan yang tersembunyi di balik judul setiap lagu dan album Dewa. “Itu hanya kebetulan, he?” jawab Dhani, tertawa.
Ketika mendengarkan lagu Laskar Cinta, seseorang mendengar pengaruh Timur Tengah yang kuat. Sebenarnya, beberapa orang yang melakukan review sebelumnya telah terkejut dan membuat kesalahan menganggap bahwa Dewa telah mengubah gaya musiknya untuk menyamakan Arab dan Dangdut [sebuah gaya musik Indonesia yang dikawinkan dengan pengaruh Arab dan Bollywood]. “Saya tidak setuju bahwa lagu itu masuk dalam kategori musik Arab. Bahkan, itu adalah musik dunia yang sedang kami coba.
Gaya Arab hanya menyertai permulaan ayat-ayat; pada refrain pertama, gaya itu berubah pada Latin,” kata Dhani. “Sebuah lagu tidak harus kompleks untuk bagus, tapi itu tidak berarti kita selalu harus membuat lagu-lagu seperti Separuh Nafas, bukan?” [Separuh Nafas, atau Half (My) Breath, merupakan sebuah megahit album kelima Dewa, Lima Bintang, yang terjual 1.8 juta kopi di pasar reasmi dan hampir 8.5 juta di seluruh negeri.]. “Seseorang harus selalu mengevaluasi dinamika sebuah lagu, dan tidak terjebak dalam membuat lagu-lagu kuno yang sama berulang-kali

link na
http://www.washingtonpost.com/wp-dyn/con…01559.html

nyoba

hampir semua pengguna memiliki blog....kenapa mei ga bisa.........bantuan na yah